Catatan Prasetyo Abu Kaab

26 September 2016

Ringkasan Fawaid Hadis Kewajiban dalam Perintah dan Larangan - Arbain Nawawi IX

September 26, 2016 Posted by Abu Kaab , , , , No comments
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apa yang aku larang bagi kalian maka jauhilah, dan apa yang aku perintahkan kepada kalian maka kerjakan semampu kalian. Sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah banyak bertanya dan menyelisihi para nabi mereka.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.

Teks Hadis
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ صَخْرٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: «مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوهُ وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلافُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ» رواه البخاري ومسلم.

Ringkasan Fawaid Utama
  1. Kewajiban kita dalam perintah dan larangan. (SU)
  2. Kaedah dalam larangan, yaitu perintah untuk menjauhi, bersamaan dengan larangan untuk mendekati. (SU)
  3. Perintah dikaikan dengan kemampuan. (SU)
Ringkasan Fawaid Tambahan
  1. Larangan ada dua, yaitu haram dan makruh. (SAS)
  2. Asal dari syariat adalah perintah, bukan larangan; dan larangan lebih sedikit dari perintah. (SAS)
  3. Larangan dalam ibadah ialah tahriim, sedangkan dalam adab ialah karoohah. (SAS)
  4. Menyelisihi perintah, lebih berat dari menyelisihi larangan. (SAS)


Maraji' :
- IN : Imam Nawawiy, Syarh Arba'in an-Nawawiyyah, cet I, Darul Mustaqbal, Mesir, 1426 H.
- IDQ : Ibnu Daqiiq al-`Ied, Syarh Arba'in an-Nawawiyyah, cet I, Darul Mustaqbal, Mesir, 1426 H.
- SAS : Syaikh Shalih Alu Syaikh, Syarh Arba'in an-Nawawiyyah, cet I, Darul Mustaqbal, Mesir, 1426 H.
- SU : Syaikh Shalih al-`Ushaimiy, Dars Syarh Arbain, http://j-eman.com, 1433 H.

19 September 2016

Ringkasan Fawaid Hadis Haramnya Darah Seorang Muslim - Arbain Nawawi VIII

September 19, 2016 Posted by Abu Kaab , , , , No comments
Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersyahadat lâ ilâha illâllâh dan muhammadur rasûlûllâh, menegakkan shalat, dan membayar zakat. Jika mereka melaksanakan hal tersebut, maka mereka telah memelihara harta dan darah mereka dariku kecuali dengan hak islam, dan hisab mereka diserahkan kepada Allah Ta’ala.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.

Teks Hadis
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: «أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدَاً رَسُوْلُ اللهِ وَيُقِيْمُوْا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءهَمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ الإِسْلامِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ تَعَالَى» رواه البخاري ومسلم.

Ringkasan Fawaid Utama
  1. Bukanlah maksudnya, perintah untuk memerangi orang kafir hingga menjalankan ketiga syariat tsb. (SU, SAS)
  2. Yang dimaksud ialah kaum musyrikin, bukan ahli kitab. (IDQ, SAS)
  3. Ahli kitab, diberikan 3 pilihan. (SAS)
    1. Masuk Islam
    2. Diperangi hingga nampak agama Islam
    3. Membayar jizyah (ahli dzimmah)
  4. 'Ishmah ada dua, yaitu 'ishmatul haal dan 'ishmatul ma-aal (SU)
Ringkasan Fawaid Tambahan
  1. Orang yang menolak mengerjakan shalat, disuruh bertaubat terlebih dahulu. (SAS)
  2. Dua macam kekafiran berdasarkan konsekuensi hukum-hukum kekafiran. (SAS)
  3. Halalnya harta kafir harbiy (SAS)
  4. Asalnya, tidaklah beliau memerangi suatu kaum, sehingga meminta izin dan menjelaskan. (SAS)


Maraji' :
- IN : Imam Nawawiy, Syarh Arba'in an-Nawawiyyah, cet I, Darul Mustaqbal, Mesir, 1426 H.
- IDQ : Ibnu Daqiiq al-`Ied, Syarh Arba'in an-Nawawiyyah, cet I, Darul Mustaqbal, Mesir, 1426 H.
- SAS : Syaikh Shalih Alu Syaikh, Syarh Arba'in an-Nawawiyyah, cet I, Darul Mustaqbal, Mesir, 1426 H.
- SU : Syaikh Shalih al-`Ushaimiy, Dars Syarh Arbain, http://j-eman.com, 1433 H.

5 September 2016

Ringkasan Fawaid Hadis Agama adalah nasehat - Arbain Nawawi VII

September 05, 2016 Posted by Abu Kaab , , , , No comments
Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus ad-Dari radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama adalah nasihat.” Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, dan pemimpin kaum muslimin dan orang awamnya.” Diriwayatkan oleh Muslim.

Teks Hadis
عَنْ أَبِيْ رُقَيَّةَ تَمِيْم بْنِ أَوْسٍ الدَّارِيِّ رضي الله عنه أَنَّ النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ» قُلْنَا: لِمَنْ؟ قَالَ: «للهِ، ولكتابه، ولِرَسُوْلِهِ، وَلأَئِمَّةِ المُسْلِمِيْنَ، وَعَامَّتِهِمْ» رواه مسلم.

Ringkasan Fawaid Utama
  1. Hadis ini mencakup agama seluruhnya. (SU, SAS)
  2. Definisi nasehat, yaitu penunaian hak seorang hamba, kepada selainnya. (SU)
  3. Nasehat ditinjau dari kemanfaatannya, terbagi menjadi dua. (SU)
    1. Kemanfaatannya secara asal ialah untuk orang yang memberi nasehat, yaitu untuk tiga pertama
    2. Kemanfaatannya secara asal ialah untuk orang yang memberi nasehat, dan orang yang dinasehati.
  4. Nasehat untuk kelimanya, ada yang wajib dan ada yang mustahab.
  5. Tentang aimmatul muslimin (SU, SAS)
    • Yang dimaksud ialah ulil amri, selian ulama.
    • Termasuk di dalamnya, ialah ketua yayasan, dan semisalnya
  6. Hukum asal nasehat ialah dengan sembunyi-sembunyi, sedangkan nahi mungkar ialah dengan terang-terangan. (SAS)
Ringkasan Fawaid Tambahan
  1. Nasehat kepada ulama. (SAS)
  2. Contoh-contoh nasehat. (SAS)


Maraji' :
- IN : Imam Nawawiy, Syarh Arba'in an-Nawawiyyah, cet I, Darul Mustaqbal, Mesir, 1426 H.
- IDQ : Ibnu Daqiiq al-`Ied, Syarh Arba'in an-Nawawiyyah, cet I, Darul Mustaqbal, Mesir, 1426 H.
- SAS : Syaikh Shalih Alu Syaikh, Syarh Arba'in an-Nawawiyyah, cet I, Darul Mustaqbal, Mesir, 1426 H.
- SU : Syaikh Shalih al-`Ushaimiy, Dars Syarh Arbain, http://j-eman.com, 1433 H.

4 September 2016

Ringkasan Tafsir as Sa'diy - Surat adh Dhuha

September 04, 2016 Posted by Abu Kaab , , , No comments
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu alaihi wassalam.

Kandungan secara umum

- surat ini menunjukkan keutamaan nabi Muhammad

Ayat 1 - 3

- makna ayat 1 dan 2, yaitu Allah bersumpah dengan dhuha, dan malam apabila telah sunyi
- kaedah "Penafian semata tidak menunjukkan pujian melainkan jika terkandung penetapan kesempurnaan."
- makna ayat 3, yaitu "Allah tidak meninggalkanmu, bahkan senantiasa memeliharamu; dan tidak membencimu, bahkan senantiasa mencintaimu."
- ayat 3 berkaitan dengan keadaan nabi Muhammad pada masa lalu, dan sekarang

Ayat 4

- makna ayat : setiap keadaan beliau hingga beliau diwafatkan, adalah semakin baik dari masa ke masa.
- berkaitan dengan keadaan beliau yang akan datang, di dunia.

Ayat 5

- merupakan ungkapan yang sangat sempurna dan lengkap
- berkaitan dengan kehidupan beliau di akhirat

Ayat 6 - 8

- tentang karunia-karunia Allah secara khusus kepada beliau
- makna ayat 7, yaitu beliau tidak mengetahui apa itu kitab dan iman, kemudian Allah mengajari apa yang tidak beliau ketahui dan memberi petunjuk kepadanya terhadap amalan-amalan dan akhlak yang baik.

Ayat 9 - 11

- sebagai bentuk syukur atas kenikmatan2 sebelumnya
- makna "laa tanhar", yaitu janganlah keluar darimu perkataan terhadap mereka hardikan dan akhlak yang buruk. Akan tetapi, berilah sesuai kelapanganmu atau tolaklah dengan cara yang baik dan sopan.
- "penuntut ilmu" termasuk keumuman ayat 10
- ayat 11 mencakup nikmat agama maupun dunia; maka diperintahkan utk memuji Allah atas nikmat2 tersebut.